Debat Panas Kubu Sambo-Putri Vs Ahli: Pertanyaan Hasil Uji Kejujuran Titipan Penyidik
Merdeka.com - Tim Penasihat Hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mencecar saksi ahli Poligraf Polri bidang komputer forensik, Aji Febriyanto dalam persidangan lanjutan perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadi J. Tindakan itu bermula dari pernyataan saksi yang menyebut hasil tes Poligraf milik Sambo dan Putri menunjukkan keduanya berbohong.
Penasihat hukum Sambo dan Putri, Arman Hanis, menuding pertanyaan untuk kliennya saat menjalani tes poligraf adalah titipan dari penyidik.
"Terkait pertanyaan kepada seluruh tersangka pada saat tes poligraf itu, ahli dititipin pertanyaan sama penyidik?" tanya Arman saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (14/12).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang ditanya soal bagi bansos? Daniel menyoroti Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang ikut membagikan bantuan sosial. Sementera, peran Memsos Risma justru minimalis.
-
Siapa yang bisa membuat pertanyaan? Pertanyaan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari kita.
-
Siapa yang pernah menanyakan keputusan Fany? 'Apa kamu enggak salah pilih?'' ujar Fany dalam tayangan Rumpi, diunggah melalui kanal YouTube Trans TV Official.
-
Kenapa asisten pribadi Sandra Dewi diperiksa? 'Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,' tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Selasa (28/5).
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
"Siap," kata Aji.
"Tadi ahli juga sudah membaca BAP, sebelum memeriksa terperiksa. Apakah ahli langsung menerima saja dan menanyakan kepada penyidik, ini relevansinya darimana yang dititipin? Ini berdasarkan dari ahli profesional. Nanya gak ke penyidik relevansinya ada gak?" tanya Arman kembali.
"Jadi mohon izin bapak, berkaitan dengan pertanyaan atau isu memang kita diskusi dengan penyidik. Kalau berkaitan dengan relevansinya atau tidak itu bukan kewenangan kami," timpal Aji.
Mendengar jawaban dari Aji, Arman kembali mencecar. Dia mengatakan, seharusnya ahli lebih kritis dan skeptis pada pertanyaan yang dititipkan penyidik apabila dianggap tidak relevan dengan perkara pembunuhan berencana.
"Saya tanya ke saudara, ini kan ahli yang memeriksa. Relevansinya ditanya tidak dengan perkara yang ada?" kata Arman.
"Kita tidak ada hak untuk itu," ujar Aji.
Arman bersikukuh mencecar saksi ahli ke arah situ, karena menganggap kesimpulan bohong dalam tes poligraf tidak memiliki bobot pertanyaan yang sama antara terdakwa satu dengan terdakwa lainnya.
"Menerima semua titipan pertanyaan penyidik untuk ditanyakan ke si a, si b, si c, si d. Jadi dari isu yg ada ini ada titipan pertanyaan buat si a ini buat si b," kata Arman.
"Baik saya tanya lagi, pak jaksa udah nanya hasil terindikasi bohong dan jujur. Itu kok pertanyaannya beda-beda, memang itu titipan pertanyaan penyidik untuk si a misalnya begini?" ujar Arman melanjutkan pertanyaan.
"Siap, jadi itu untuk isu yang sedang ini jadi kita tanyakan. Saya tanya ke penyidik bahwa ini bukan pertanyaan untuk pak Ferdy Sambo tidak? Ibu Putri ini pertanyaannya ini, si ini," kata Aji.
Tak juga puas, Arman kembali mencecar alasan ahli tidak menanyakan hal yang sama ke terdakwa lainnya. Ahli kembali menegaskan, hal itu bukan kewenangannya.
"Saya mau tanya, kenapa waktu itu tidak ditanyakan hal yang sama kepada Richard, Ricky dan Kuat. Apakah saudara melihat Pak Sambo menembak kenapa saudara tidak usulkan ke penyidik supaya jelas perkara ini," kata Arman.
"Itu bukan kewenangan saya," jawab Aji.
"Bukan kewenangan saudara lagi," sela Arman mengakhir perdebatan.
Hasil Uji Poligraf Sambo dan Putri
Sebelumnya, ahli poligraf Polri bidang komputer forensik, Aji Febriyanto dihadirkan sebagai saksi ahli dalam pemeriksaan saksi ahli di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Dimana awalnya, Aji menjelaskan bahwa alat uji kebohongan yang dipakai penyidik memiliki akurasi 93 % dengan melalui tiga tahapan pemeriksaan, yakni pre test, test, dan post test. Memakai empat sensor, yaitu sensor pernapasan dada, pernapasan perut, elektro derma, dan sensor kardiovaskular.
"Saudara jelaskan bahwa menurut standar di Amerika, tingkat keakuratannya 93 persen, 7 persen sisanya?" tanya hakim.
"7 persen sisanya lebih ke-expert-an seorang pemeriksa," ungkap Aji.
"Semakin pandai seorang pemeriksa, nilai keakuratan tes ini akan semakin tinggi. Untuk nilai ambang bawahnya 93 persen," imbuh Aji.
Lebih lanjut, Aji menerangkan jika skor plus menunjukkan hasil jujur sedangkan minus menandakan jika hasilnya berbohong. Dalam catatanya, Sambo dan Putri terindikasi bohong dengan skor minus delapan.
"Kalau terdakwa Sambo terindikasi apa?" tanya hakim
"Minus. Terindikasi berbohong," jawab Aji.
"Sebutin saja gak papa kamu ahli kok, kalau terdakwa Putri?" tanya hakim kembali.
"Terindikasi berbohong," ucap Aji.
Lebih lanjut dalam hasil kali ini, Aji sempat membeberkan hasil poligraf kelima terdaksa yakni Ferdy Sambo nilai totalnya -8 (Bohong), Putri Candrawathi -25 (Bohong), Kuat Maruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya +9 (Jujur) dan kedua -13 (Bohong), Bripka RR dua kali juga pertama +11 (jujur), kedua +19 (jujur), Bharada E +13 (jujur).
Sekedar informasi jika kehadiran Aji adalah sebagai saksi ahli dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, atas terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuat Maruf yang hadir langsung. Serta Richard Eliezer alias Bharada E yang hadir secara virtual.
Mereka didakwa turut secara bersama-sama didakwa sebagaimana terancam Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP yang menjerat dengan hukuman maksimal mencapai hukuman mati.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam sidang, saksi ahli dari dihadirkan tim hukum Timnas Anies-Muhaimin dicecar pertanyaan tim hukum Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHotman menanyakan terkait kredibilitas saksi ahli di sidang PHPU tersebut.
Baca SelengkapnyaGelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya soal Nepotisme: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara Ahli?
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, pertanyaan yang dilontarkan Ganjar saat itu adalah untuk memberikan penjelasan terhadap korban penculikan 98.
Baca SelengkapnyaHal ini terjadi dalam sidang perselisihan hasil pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (3/4).
Baca SelengkapnyaHotman Paris mencecar saksi ahli kubu AMIN untuk menjawab pertanyaannya
Baca SelengkapnyaHotman ditegur Ketua MK karena tidak langsung ke pokok pertanyaan saat menanyakan saksi ahli kubu Anies.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi perdebatan antara Aiman dengan penyidik pada Jumat 26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSaksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.
Baca SelengkapnyaSemula, Bambang bertanya kepada saksi dari Prabowo-Gibran yakni Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia tentang pelanggaran tahapan verifikasi faktual.
Baca SelengkapnyaSaksi tersebut dihadirkan oleh kubu Anies-Muhaimin sebagai detektif untuk membongkar angka-angka janggal di Sirekap.
Baca SelengkapnyaPolisi pastikan segera memanggil Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Baca Selengkapnya